Yang
menyebabkan kurangnya minat anak mengikuti sekolah minggu, biasanya karena
malas berangkat ke vihara pada hari minggu dan banyak lagi alasan untuk tidak
mengikuti sekolah minggu. Banyak anak-anak yang lebih memilih pergi bermain
dihari minggu daripada pergi ke sekolah minggu, anak-anak lebih suka pergi
bermain dihari minggu karena hari minggu salah satu hari liburnya setelah
sepekan pergi kesekolah. Hal ini juga dapat disebabkan kurangnya perhatian
orang tua untuk mengajarkan kepada anaknya betapa pentingnya pergi ke vihara
atau pergi kesekolah minggu. Ada beberapa masalah atau penyebab menurunnya
minat anak dalam pergi ke vihara atau sekolah minggu. Antara lain:
Masalah :
1. Kurangnya
dukungan orang tua
Kurangnya
perhatian orang tua untuk mengajarkan kepada anaknya betapa pentingnya pergi ke
vihara atau pergi kesekolah minggu. Orang tua tidak menanamkan untuk anaknya
terbiasa ke vihara sejak kecil, biasanya anak lebih mendengarkan apa yang orang
tua ajarkan, tetapi apabila orang tua tidak mengajarkan sejak kecil anak untuk
pergi ke vihara maka anak tersebut lebih memilih dirumah dari pada pergi ke
vihara. Kemalasan ini yang nantinya akan dibawa anak ketika dia dewasa, dia
akan lebih memilih bermain dengan teman-temannya dan malas pergi ke vihara.
Seharusnya, orang tua lebih mengajarkan kepada anak betapa pentingnya ke
vihara. Penanaman kebiasan dari ia kecil untuk pergi ke vihara akan lebih
membantu anak dalam kedepannya dan ia akan lebih sering ke vihara dari pada
pergi bermain. Anak-anak ketika dewasa akan lebih tergugah pikirannya untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti pergi ke vihara.
2. Kurangnya
Motivasi Diri
Anak-anak
biasanya lebih sering merasa minder untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut agama. Karena keadaan umat kita yang minoritas, menyebabkan
anak-anak malas dan tidak mau pergi mengikuti acara-acara keagamaan. Hal ini
yang menyebabkan menurunnya motivasi pada diri anak, keadaan anak yang masih
labil juga mempengaruhi hal ini. Banyak diluar sana anak-anak berbeda agama
yang membedakan agama satu dan agama yang lain, itu juga menyebabkan menurunnya
motivasi pada anak. Disini, orang tua
sangat berperan aktif untuk menumbuhkan motivasi pada diri anak. Dorongan dan
masukan dari orang tua biasanya dapat membantu anak untuk lebih berfikir
kedepan dan tidak melihat teman-temannya yang lain. Orang tua dapat memberikan
motivasi kepada anak dengan cara memberikan arahan bahwa kita tidak harus
merasa minder dengan agama kita. Orang tua juga harus memberikan arahan yang
membangun untuk anaknya agar ia mau untuk pergi ke vihara atau sekolah minggu.
3. Faktor
Lingkungan
Faktor
lingkungan juga berpengaruh terhadap kemalasan anak untuk pergi ke vihara atau
pergi sekolah minggu. Anak-anak yang didalam lingkungan banyak memiliki teman
yang lain agama yang menyebabkan anak tidak mau pergi ke vihara atau sekolah
minggu karena ia merasa tidak memiliki teman. Biasanya anak-anak tidak mau
pergi ke vihara karena di pengaruhi oleh teman-teman disekitarnya.
Dalam hal ini, hendaknya keluarga
lebih memperhatikan anak untuk mengajak ia ke vi hara atau mengantarnya sekolah
minggu. Biasanya seorang kakak bisa menjadi teman bagi anak-anak yang seperti
itu. Kakaknya bisa menemani ia pergi sekolah minggu agar ia tidak merasa tidak
mempunyai teman.
4. Kemajuan
Teknologi
Dalam era ini,
banyak teknologi-teknologi yang merajalela dan meracuni anak-anak. Anak-anak
merasa lebih malas pergi ke vihara atau berangkat sekolah minggu karena adanya
teknologi-teknologi canggih. Ada banyak teknologi yang beragam jenisnya yang
memanjakan anak-anak dan membuatnya lebih malas melakukan kegiatan-kagiatan
yang lebih penting. Seperti yang kita tau sekarang ini banyak alat elektronik
yang sudah canggih, seperti laptop, gadget, handphone, ipad, dan banyak lagi
yang memiliki aplikasi yang memuat
banyak informasi dan lainnya. Salah satu contohnya yaitu internet, banyak
anak-anak sekarang yang sudah mahir menggunakan internet, bahkan banyak yang
seharian nongkrong di warnet hanya untuk bermain internet. Anak-anak sering
hanya duduk di depan komputer hingga berjam-jam untuk bermain game online,
tidak hanya melalui komputer, game online juga dapat dimainkan melalui alat
elektronik yang lain. Hal ini sangat berpengaruh terhadap anak-anak, dan
menyebabkan anak menjadi malas pergi ke vihara atau berangkat sekolah minggu.
Biasanya anak lebih mementingkan bermain game dan menjadi malas pergi ke vihara
atau pergi sekolah minggu. Ini dapat menjadi acuan bagi pengajar sekolah minggu
agar lebih menambah kegiatan sekolah minggu atau kegiatan vihara yang lebih
menyenangkan lagi sehingga anak-anak lebih bersemangat ke vi hara dan tidak
merasa bosan dan lebih memilih bermain game. Menambah kegiatan vihara dengan
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan agar tidak menimbulkan kebosanan terhadap
anak. Anak-anak sekolah minggu, biasanya lebih menyukai kegiatan-kegiatan
diluar vihara atau kegiatan-kegiatan yang tidak membosankan seperti
permainan-permainan anak-anak. Lebih baik lagi apabila vihara mengadakan
kegiatan di luar vihara untuk refresing dan anak menjadi semangat untuk pergi
ke vihara atau pergi sekolah minggu, walaupun dalam sebulan hanya dilakukan
sekali diminggu terakhir.
5. Kurangnya
pengetahuan anak
Menurunnya
minata anak pergi ke vihara atau sekolah minggu juga dikarenakan kurangnya
pengetahuan anak tentang pentingnya pergi ke vihara atau pergi sekolah minggu.
Banyak anak berfikiran bahwa pergi ke sekolah minggu itu hanya membuang waktu.
Hendaknya pengurus vihara memberi pengertian atau pengarahan kepada nak-anak
bahwa pergi ke vihara atau pergi sekolah minggu sangatlah penting untuk
pengetahuan dan wawasan kita. Di vihara kita mendapat banyak pengetahuan Buddha
Dhamma, dan kita juga bisa mendengarkan dhamma. Bukan hanya itu, pergi ke
sekolah minggu atau pergi ke vihara juga dapat menambah banyak teman, kita
dapat belajar dhamma, tidak hanya ketika ada kegiatan keagamaan saja, tetapi pada
saat kita ke vihara juga kita bisa belajar dhamma. Pergi ke vihara atau
berangkat sekolah minggu juga merupakan perbuatan baik untuk menambah karma
baik. Hal itulah yang harus diterapkan kepada anak agar tidak malas untuk pergi
ke vihara dan dapat membangun semangat anak untuk berangkat sekolah minggu atau
pergi ke vihara.
Ada banyak
penyebab yang menyebabkan menurunnya minat anak untuk pergi ke vihara atau
berangkat sekolah minggu. Diatas adalah beberapa penyebab dari menurunnya minat
anak, dan masih banyak lagi penyebab-penyebab lain. Sebagai umat Buddha,
hendaknya kita lebih memperhatikan hal-hal kecil seperti permasalah diatas
untuk mencegah menurunnya umat kita yang telah kita tahu bahwa umat kita
terbilang minoritas dibandingkan dengan agama lain. Memulai dari hal kecil
dapat memberikan hasil yang besar untuk kedepannya, dan dengan memperhatikan
hal-hal kecil seperti permasalah di atas dapat mengembangkan agama Buddha untuk
lebih maju dan berkembang lagi dari sekarang. Hal ini juga dapat memberikan
manfaat yang besar untuk memperbaiiki kedepannya agama Buddha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar