Sabtu, 17 Januari 2015

Kurangnya Minat Anak



Kurangnya Minat Anak Dalam Mengikuti Sekolah Minggu Atau Pergi Ke Vihara
Yang menyebabkan kurangnya minat anak mengikuti sekolah minggu, biasanya karena malas berangkat ke vihara pada hari minggu dan banyak lagi alasan untuk tidak mengikuti sekolah minggu. Banyak anak-anak yang lebih memilih pergi bermain dihari minggu daripada pergi ke sekolah minggu, anak-anak lebih suka pergi bermain dihari minggu karena hari minggu salah satu hari liburnya setelah sepekan pergi kesekolah. Hal ini juga dapat disebabkan kurangnya perhatian orang tua untuk mengajarkan kepada anaknya betapa pentingnya pergi ke vihara atau pergi kesekolah minggu. Ada beberapa masalah atau penyebab menurunnya minat anak dalam pergi ke vihara atau sekolah minggu. Antara lain:
Masalah :
1.      Kurangnya dukungan orang tua
Kurangnya perhatian orang tua untuk mengajarkan kepada anaknya betapa pentingnya pergi ke vihara atau pergi kesekolah minggu. Orang tua tidak menanamkan untuk anaknya terbiasa ke vihara sejak kecil, biasanya anak lebih mendengarkan apa yang orang tua ajarkan, tetapi apabila orang tua tidak mengajarkan sejak kecil anak untuk pergi ke vihara maka anak tersebut lebih memilih dirumah dari pada pergi ke vihara. Kemalasan ini yang nantinya akan dibawa anak ketika dia dewasa, dia akan lebih memilih bermain dengan teman-temannya dan malas pergi ke vihara. Seharusnya, orang tua lebih mengajarkan kepada anak betapa pentingnya ke vihara. Penanaman kebiasan dari ia kecil untuk pergi ke vihara akan lebih membantu anak dalam kedepannya dan ia akan lebih sering ke vihara dari pada pergi bermain. Anak-anak ketika dewasa akan lebih tergugah pikirannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti pergi ke vihara.

2.      Kurangnya Motivasi Diri
Anak-anak biasanya lebih sering merasa minder untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut agama. Karena keadaan umat kita yang minoritas, menyebabkan anak-anak malas dan tidak mau pergi mengikuti acara-acara keagamaan. Hal ini yang menyebabkan menurunnya motivasi pada diri anak, keadaan anak yang masih labil juga mempengaruhi hal ini. Banyak diluar sana anak-anak berbeda agama yang membedakan agama satu dan agama yang lain, itu juga menyebabkan menurunnya motivasi pada anak.  Disini, orang tua sangat berperan aktif untuk menumbuhkan motivasi pada diri anak. Dorongan dan masukan dari orang tua biasanya dapat membantu anak untuk lebih berfikir kedepan dan tidak melihat teman-temannya yang lain. Orang tua dapat memberikan motivasi kepada anak dengan cara memberikan arahan bahwa kita tidak harus merasa minder dengan agama kita. Orang tua juga harus memberikan arahan yang membangun untuk anaknya agar ia mau untuk pergi ke vihara atau sekolah minggu.

3.      Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap kemalasan anak untuk pergi ke vihara atau pergi sekolah minggu. Anak-anak yang didalam lingkungan banyak memiliki teman yang lain agama yang menyebabkan anak tidak mau pergi ke vihara atau sekolah minggu karena ia merasa tidak memiliki teman. Biasanya anak-anak tidak mau pergi ke vihara karena di pengaruhi oleh teman-teman disekitarnya.
Dalam hal ini, hendaknya keluarga lebih memperhatikan anak untuk mengajak ia ke vi hara atau mengantarnya sekolah minggu. Biasanya seorang kakak bisa menjadi teman bagi anak-anak yang seperti itu. Kakaknya bisa menemani ia pergi sekolah minggu agar ia tidak merasa tidak mempunyai teman.

4.      Kemajuan Teknologi
Dalam era ini, banyak teknologi-teknologi yang merajalela dan meracuni anak-anak. Anak-anak merasa lebih malas pergi ke vihara atau berangkat sekolah minggu karena adanya teknologi-teknologi canggih. Ada banyak teknologi yang beragam jenisnya yang memanjakan anak-anak dan membuatnya lebih malas melakukan kegiatan-kagiatan yang lebih penting. Seperti yang kita tau sekarang ini banyak alat elektronik yang sudah canggih, seperti laptop, gadget, handphone, ipad, dan banyak lagi yang memiliki aplikasi  yang memuat banyak informasi dan lainnya. Salah satu contohnya yaitu internet, banyak anak-anak sekarang yang sudah mahir menggunakan internet, bahkan banyak yang seharian nongkrong di warnet hanya untuk bermain internet. Anak-anak sering hanya duduk di depan komputer hingga berjam-jam untuk bermain game online, tidak hanya melalui komputer, game online juga dapat dimainkan melalui alat elektronik yang lain. Hal ini sangat berpengaruh terhadap anak-anak, dan menyebabkan anak menjadi malas pergi ke vihara atau berangkat sekolah minggu. Biasanya anak lebih mementingkan bermain game dan menjadi malas pergi ke vihara atau pergi sekolah minggu. Ini dapat menjadi acuan bagi pengajar sekolah minggu agar lebih menambah kegiatan sekolah minggu atau kegiatan vihara yang lebih menyenangkan lagi sehingga anak-anak lebih bersemangat ke vi hara dan tidak merasa bosan dan lebih memilih bermain game. Menambah kegiatan vihara dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan agar tidak menimbulkan kebosanan terhadap anak. Anak-anak sekolah minggu, biasanya lebih menyukai kegiatan-kegiatan diluar vihara atau kegiatan-kegiatan yang tidak membosankan seperti permainan-permainan anak-anak. Lebih baik lagi apabila vihara mengadakan kegiatan di luar vihara untuk refresing dan anak menjadi semangat untuk pergi ke vihara atau pergi sekolah minggu, walaupun dalam sebulan hanya dilakukan sekali diminggu terakhir.

5.      Kurangnya pengetahuan anak
Menurunnya minata anak pergi ke vihara atau sekolah minggu juga dikarenakan kurangnya pengetahuan anak tentang pentingnya pergi ke vihara atau pergi sekolah minggu. Banyak anak berfikiran bahwa pergi ke sekolah minggu itu hanya membuang waktu. Hendaknya pengurus vihara memberi pengertian atau pengarahan kepada nak-anak bahwa pergi ke vihara atau pergi sekolah minggu sangatlah penting untuk pengetahuan dan wawasan kita. Di vihara kita mendapat banyak pengetahuan Buddha Dhamma, dan kita juga bisa mendengarkan dhamma. Bukan hanya itu, pergi ke sekolah minggu atau pergi ke vihara juga dapat menambah banyak teman, kita dapat belajar dhamma, tidak hanya ketika ada kegiatan keagamaan saja, tetapi pada saat kita ke vihara juga kita bisa belajar dhamma. Pergi ke vihara atau berangkat sekolah minggu juga merupakan perbuatan baik untuk menambah karma baik. Hal itulah yang harus diterapkan kepada anak agar tidak malas untuk pergi ke vihara dan dapat membangun semangat anak untuk berangkat sekolah minggu atau pergi ke vihara.

Ada banyak penyebab yang menyebabkan menurunnya minat anak untuk pergi ke vihara atau berangkat sekolah minggu. Diatas adalah beberapa penyebab dari menurunnya minat anak, dan masih banyak lagi penyebab-penyebab lain. Sebagai umat Buddha, hendaknya kita lebih memperhatikan hal-hal kecil seperti permasalah diatas untuk mencegah menurunnya umat kita yang telah kita tahu bahwa umat kita terbilang minoritas dibandingkan dengan agama lain. Memulai dari hal kecil dapat memberikan hasil yang besar untuk kedepannya, dan dengan memperhatikan hal-hal kecil seperti permasalah di atas dapat mengembangkan agama Buddha untuk lebih maju dan berkembang lagi dari sekarang. Hal ini juga dapat memberikan manfaat yang besar untuk memperbaiiki kedepannya agama Buddha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar